Contoh USULAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A. JUDUL PENELITIAN
Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman (Reading Comperehension)
Teks Naratif pada Pelajaran Bahasa Inggris Melalui Media Buku Komik pada
Siswa Kelas X Semester 2 Tahun 2012/ 2013
B. BIDANG KAJIAN
Bahasa Inggris
C. PENDAHULUAN
Salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa adalah
keterampilan membaca pemahaman (reading comprehension). Sesuai dengan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Inggris
SMA, maka siswa diharapkan mampu menguasai 4 keterampilan berbahasa
yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis (Kurikulum Bahasa
Inggris SMA Tahun 2006).
Namun, memahami teks bahasa Inggris yang
sesuai dengan budaya Inggris tentu tidak mudah bagi siswa karena secara
universal ada perbedaan pola pikir antar bangsa. Pembaca harus memahami
konteks budaya dan konteks sosial dari pengguna bahasa tersebut sebagai
latar belakangnya. Dalam hal ini, konteks budaya Inggris melahirkan
berbagai macam jenis teks atau genre Inggris dengan berbagai macam
tujuan komunikasi. Oleh karena itu, mulai tahun 2004, pendidikan bahasa
Inggris di Indonesia didasarkan pada berbagai macam genre atau jenis
teks bahasa Inggris yang disesuaikan dengan jenjang pendidikan
(Fauziati, 2009: 208). Salah satu jenis teks yang yang harus dikuasai
oleh siswa kelas X semester 2 adalah teks naratif. Teks ini sangat
berguna untuk menceritakan suatu kejadian atau kisah imajinatif.
Permasalahan rendahnya motivasi belajar dan kemampuan membaca pemahaman
(reading comprehension) pada pembelajaran Bahasa Inggris terjadi pada
siswa kelas X SMA Negeri Xxxxxxx. Hal ini ditunjukkan dengan pencapaian
nilai rata-rata kelas Bahasa Inggris pada kompetensi reading
comprehension yang rendah. Banyak siswa yang memperoleh nilai reading
comprehension Bahasa Inggris di bawah 65, tidak sesuai yang diharapkan
oleh guru. Berdasarkan hasil pengamatan, indikator rendahnya kemampuan
membaca pemahaman siswa adalah bahwa seringkali siswa tidak memahami isi
bacaan yang mereka hadapi dan tidak mampu menjawab pertanyaan terkait
dengan materi bacaan. Selain itu, rendahnya motivasi belajar siswa dapat
dilihat pada saat siswa menerima materi pelajaran. Hal ini ditunjukkkan
dengan sikap siswa yang cenderung ramai sendiri, mengobrol dengan
teman, ada beberapa siswa yang mengerjakan PR pelajaran lain dan kurang
memperhatikan pembelajaran yang sedang berlangsung. Bila siswa diberi
latihan soal yang terkait materi bacaan, siswa tidak mengerjakan soal
tersebut dan tidak aktif belajar untuk mencari penyelesaian dari soal
tersebut. Siswa lebih senang menunggu guru menyelesaikan soal tersebut.
Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara informal dengan beberapa
siswa, rendahnya motivasi dan kemampuan membaca pemahaman (reading
comprehension) pada mata pelajaran Bahasa Inggris disebabkan faktor dari
siswa dan guru. Faktor yang berasal dari siswa antara lain: 1) siswa
kurang suka membaca terutama bacaan dengan teks berbahasa Inggris, 2)
siswa beranggapan bahwa memahami teks berbahasa Inggris itu sulit.
Faktor dari guru antara lain: 1) penggunaan metode ceramah sehingga
siswa merasa bosan, dan 2) suasana pembelajaran dalam kelas yang tidak
mendukung siswa berpartisipasi secara aktif.
Dari uraian diatas
menunjukkan bahwa dalam pembelajaran materi teks naratif siswa
mengalami kesulitan belajar sehingga prestasi belajar kurang baik.
Metode dan strategi pembelajaran yang diterapkan guru dalam pembelajaran
materi teks naratif belum efektif. Berdasarkan fakta tersebut perlu
diterapkan metode dan strategi pembelajaran yang tepat yang mampu
menjelaskan, memotivasi anak untuk belajar sungguh-sungguh bahkan
mampu menarik hati dan menyenangkan anak sehingga siswa paham betul
tentang pokok bahasan ini . Dengan kata lain perlu diterapkan metode
yang lebih baik yang dapat mempermudah siswa untuk memahami dan
menguasai pembelajaran materi teks naratif. Pada penelitian ini, penulis
berhipotesis bahwa metode pembelajaran dengan menggunakan media berupa
buku komik tepat kalau dipakai dalam pembelajaran ini.
Komik
adalah media komunikasi visual dan lebih daripada sekedar cerita
bergambar yang ringan dan menghibur. Sebagai media komunikasi visual,
komik dapat diterapkan sebagai alat bantu pendidikan dan mampu
menyampaikan informasi secara efektif dan efisien (www.reading
withpictures). Penggunaan media buku komik yang menarik dapat
meningkatkan motivasi siswa sehingga diharapkan dapat meningkatkan
membaca pemahaman (reading comprehension). Dengan menerapkan media buku
komik ini, pembelajaran tidak hanya terpusat pada guru tetapi siswa bisa
lebih aktif dalam pembelajaran. Selain itu, proses pembelajaran juga
dapat berjalan dengan lebih menyenangkan.
Berdasarkan pada
permasalahan tersebut akan dilaksanakan penelitian tindakan kelas pada
pembelajaran Bahasa Inggris dengan memanfaatkan media buku komik. Dengan
pembelajaran dengan memanfaatkan media buku komik ini diharapkan dapat
menjadi salah satu solusi dalam mengatasi rendahnya keaktifan belajar
dan kemampuan membaca pemahaman oleh siswa dalam pembelajaran Bahasa
Inggris.
D. PERUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHANNYA
1. Perumusan Masalah
Apakah melalui penggunaan media buku komik dapat meningkatkan kemampuan
membaca pemahaman (reading comprehension) teks naratif siswa kelas X
SMA Negeri Xxxxxxx Tahun Pelajaran 2012/2013?
2. Pemecahan Masalah
Untuk memecahkan masalah yang dirumuskan akan dilakukan kegiatan sebagai berikut:
Untuk memecahkan masalah pembelajaran akan digunakan media buku komik.
Langkah berikutnya peneliti membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang
beranggotakan 5 hingga 6 siswa dengan karakteristik yang heterogen.
Pembagian kelompok dapat juga didasarkan atas kesenangan berteman atau
kesamaan minat terhadap suatu topik tertentu.
Untuk menanamkan
materi teks naratif para siswa diberikan pertanyaan-pertanyaan kognitif
yang membantu siswa memahami materi, kemudian siswa mengikuti diskusi
terhadap tema yang ada di dalam teks, kemudian menyiapkan dan menyajikan
suatu laporan di depan kelas secara keseluruhan.
E. TUJUAN PENELITIAN
Untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman (reading comprehension)
teks naratif siswa kelas X SMA Negeri Xxxxxxx Tahun Pelajaran 2012/2013
melalui penggunaan media buku komik.
F. MANFAAT HASIL PENELITIAN
1. Manfaat bagi siswa
a. Meningkatnya kemampuan membaca pemahaman (reading comprehension)
teks naratif siswa kelas X SMA Negeri Xxxxxxx Tahun Pelajaran
2012/2013.
b. Siswa dapat mengikuti pembelajaran Bahasa Inggris
dengan semangat karena tidak hanya menggunakan metode ceramah yang
monoton tetapi juga menggunakan media belajar buku komik yang menarik.
2. Manfat bagi peneliti
a. Melalui penggunaan media buku komik dapat meningkatkan motivasi
belajar Bahasa Inggris dan kemampuan membaca pemahaman (reading
comprehension) teks naratif siswa kelas X SMA Negeri Xxxxxxx Tahun
Pelajaran 2012/2013.
b. Membantu guru menyelesaikan madsalah-masalah dalam pembelajaran.
c. Timbulnya idea atau kreatif guru untuk mengembangkan berbagai materi dalam pembelajaran Bahasa Inggris.
d. Meningkatnya kemampuan guru dalam mengembangkan pembelajaran dengan pendekatan ketrampilan proses.
3. Manfaat bagi teman sejawat
Memberikan pengetahuan tentang media buku komik dalam proses
pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah sehingga dapat dijadikan pedoman
dalam memberikan variasi mengajar.
4. Manfaat bagi sekolah
Memberikan pengetahuan umum tentang media buku komik dalam proses
pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah sehingga dapat dijadikan pedoman
mengajar bagi guru lain.
5. Manfaat bagi perpustakaan
Menambah
khasanah perpustakaan sekolah tentang upaya meningkatkan motivasi dan
kemampuan membaca pemahaman (reading comprehension) teks naratif melalui
penggunaan media buku komik.
G. KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
1. Kajian Pustaka
Penelitian untuk meningkatkan hasil belajar telah banyak dilakukan.
Salah satu diantaranya adalah oleh Joyce Bell (2008) berjudul “Reading
between Texts: Thai Postgraduate Students’ Intertextual Framing and
Metacognition Use in Reading”. Penelitian ini menyatakan terdapat
perubahan yang signifikan menuju terciptanya lingkungan budaya baru pada
siswa dalam menginterpretasi dan mengevaluasi soal-soal yang terkait
dengan pemahaman bacaan.
Penelitian kedua dilaksanakan oleh Nelly
Fernandez de Morgado (2009) with “Extensive Reading: Students’
Performance and Perception“. Penelitian ini menggunakan data kuantitatif
dan kualitatif terhadap mahasiswa Universitas Venezuela. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kemampuan membaca pemahaman mahasiswa yang
mengikuti program extensive reading sama dengan mahasiswa yang tidak
mengikuti program tersebut. Akan tetapi program tersebut membantu
mahasiswa dalam meperluas penguasaan kosakata, membantu dalam
keterampilan membaca dan membangun rasa percaya diri.
Reading
Strategies: Adaptations to Meet the Needs of Secondary English Language
Learners with Learning Disabilities adalah penelitian yang dilaksanakan
oleh Tiece M. Ruffin in 2009. Makalah ini menyoroti strategi membaca
yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada
pembelajar bahasa pada level lanjutan (secondary) dengan kesulitan
belajar. Proses adaptasi sangt dianjurkan sehingga strategi yang
digunakan dapat lebih sesuai untuk populasi yang unik dan butuh
perlakuan khusus ini.
Penelitian keempat yaitu oleh Ran Hu’s
(2009) “English Reading Instruction in Elementary School in China” yang
melaporkan bahwa tujuh aspek pengetahuan yang terdapat pada awal
instruksi membaca telah terpenuhi antara lain kesadaran fonemik, fonik,
kefasihan, kosakata, pemahaman, tata bahasa, dan pengetahuan latar
belakan budaya.
Penelitian kelima dilaksanakan oleh Berta Leiva de
Izquierdo’s (2009) berjudul “Effectiveness of Blogging to Practice
Reading at a Freshman EFL Program ”. tujuan penelitian ini adalah untuk
mengeksplorasi efektivitas blogs untuk meningkatkan praktik membaca
terhadap para pembelajar baru di sebuah universitas sehingga kemampuan
pemahaman bacaan mereka dapat meningkat. Materi dan aktivitas penelitian
dilaksanakan pada tiga kelas pada tahun pelajaran 2007-2008. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa blog sangat efektif dalam mengembangkan
proses pembelajaran reading comprehension para mahasiswa.
2. Landasan Teori
a. Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah kekuatan pendorong dan pengarah perbuatan
belajar. Pendorong dalam arti pemberi kekuatan yang memungkinkan
perbuatan belajar dijalankan. Pengarah dalam arti pemberi tuntunan
kepada perbuatan belajar kearah tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan
belajar, sebagaimana telah dikemukakan di depan, adalah penguasaan
sesuatu kompetensi baru untuk mengatasi masalah.
b. Kemampuan Membaca Pemahaman (Reading Comprehension) Teks Naratif
Burns (1999: 4) mengemukakan bahwa membaca merupakan proses yang
kompleks. Dalam membaca, pembaca harus harus mampu menangkap sejumlah
simbol tertulis yang dibaca dan menginterpretasikan simbol-simbol atau
kata-kata yang dibaca, memahami alur berpikir dan bentuk-bentuk
gramatikal tulisan, menghubungkan pengalaman yang telah mereka peroleh
sebelumnya untuk memahami makna kata-kata yang ia baca, mengingat apa
yang telah mereka baca dan menghubungkannya dengan ide-ide yang terdapat
dalam bacaan dan kenyataan yang ada, membuat kesimpulan dan penilaian
terhadap materi yang dibaca, serta menghubungkan minat dan sikap yang
mempengaruhi keberhasilan membacanya
c. Media Buku Komik
Dalam
pengertian teknologi pendidikan, media atau bahan sebagai sumber belajar
merupakkan komponen dari system instruksional disamping pesan, orang,
teknik latar dan peralatan. Pengertian media ini masih sering dikacaukan
dengan peralatan.Media atau bahan adalah seperangkat lunak yang berisi
pesan atau informasi pendidikan yang biasanya disajikan dengan
mempergunakan peralatan. Sedangkan peralatan keras atau hardware
merupakan sarana untuk dapat menampilkan pesan yang terkandung pada
media tersebut (AECT, 1977) dalam Sadiman, dkk (1993:19).
Dalam
buku Understanding Comics (1993) Scott McCloud mendefinisikan seni
sekuensial dan komik sebagai “juxtaposed pictorial and other images in
deliberate sequence, intended to convey information and/or to produce an
aesthetic response in the viewer” (McCloud dalam http://www.fumetti.org/goria/scrivere/002.htm).
Komik merupakan bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak
bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita.
Biasanya, komik dicetak di atas kertas dan dilengkapi dengan teks.
Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip dalam
koran, dimuat dalam majalah, hingga berbentuk buku tersendiri.
Komik
sebagai media berperan sebagai alat yang mempunyai fungsi menyampaikan
pesan pembelajaran. Dalam konteks ini pembelajaran menunjuk pada sebuah
proses komunikasi antara pemelajar dan sumber belajar (dalam hal ini
komik pembelajaran). Komunikasi belajar akan berjalan dengan maksimal
jika pesan pembelajaran disampaikan secarajelas, runtut, dan menarik (http://rizcafitria.wordpress.com/2010/07/05/komik-sebagai-media-pembelajaran/).
Dalam mendesain dan mengembangkan komik pembelajaran, ada beberapa hal
penting yang harus diperhatikan. Hal-hal yang menjadi prinsip dalam sub
kawasan desain pesan, yaitu perhatian, persepsi, dan daya serap
pemelajar, yang mengatur penjabaran bentuk fisik dari pesan agar terjadi
komunikasi antara pengirim (pembuat komik pembelajaran) dan penerima
(pemelajar yang membaca komik pembelajaran). Sehingga pesan yang hendak
disampaikan dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan tersebut,
serta mempertimbangkan persepsi-persepsi yang mungkin timbul dalam benak
penerima pesan.
H. HIPOTESIS
H1: Diduga melalui
penggunaan media buku komik dapat meningkatkan kemampuan membaca
pemahaman (reading comprehension) teks naratif siswa kelas X SMA Negeri
Xxxxxxx Tahun Pelajaran 2012/2013.
H2: Diduga melalui penggunaan
media buku komik tidak dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman
(reading comprehension) teks naratif siswa kelas X SMA Negeri Xxxxxxx
Tahun Pelajaran 2012/2013.
I. RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN
1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kelas X SMA Negeri Xxxxxxx Tahun Pelajaran
2012/2013. Peneliti melihat adanya indikasi menurunnya kemampuan
kemampuan membaca pemahaman siswa kelas X, maka peneliti memutuskan
mengadakan penelitian tindakan kelas.
Jangka waktu penelitian
adalah 6 bulan, mulai bulan Januari 2013 sampai dengan bulan Juni 2013,
yaitu pada saat pelaksanaan kompetensi dasar teks naratif. Hal ini
dilakukan agar tidak terkendala selama proses penelitian dan untuk
melakuakn perbaikan pada metode dan proses pembelajaran.
2. Subjek dan Informan Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri Xxxxxxx tahun
pelajaran 2012/2013, banyaknya siswa adalah 30 siswa. Informan
penelitian adalah rekan sejawat peneliti selaku guru kolaborator, kepala
sekolah, dan tenaga kependidikan di sekolah.
3. Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian
dilaksanakan di kelas X SMA Negeri Xxxxxxx Tahun Pelajaran 2012/2013
dengan subjek penelitian adalah siswa kelas X sebanyak 30 siswa.
Dipilihnya kelas X sebagai subjek penelitian adalah karena X merupakan
kelas unggulan di SMA Negeri Xxxxxxx, tetapi meskipun demikian, prestasi
belajar terutama pada kemampuan membaca pemahaman Bahasa Inggris masih
jauh dari hasil yang diharapkan. Penelitian ini direncanakan dalam 2
siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, refleksi.
(1) Siklus I
Siklus I direncanakan dalam 2 kali pertemuan dan masing-masing pertemuan 2 jam pelajaran (2x45 menit).
a. Perencanaan Tindakan
Secara prosedural rencana tindakan ini meliputi:
• Menyiapkan media buku komik yang diunduh dari internet www.readingwithpictures dengan tema Amelia’s Rules.
• Menyusun RPP dengan materi teks naratif yang direncanakan dalam 2 kali pertemuan
• Menyiapkan materi evaluasi dalam bentuk worksheet yang akan dikerjakan oleh siswa.
• Menyiapkan tempat untuk pelaksanaan pengerjaan
• Menyusun format evaluasi guna mengetahui hasil pekerjaan siswa
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan kelas merupakan suatu kegiatan yang terjadi pada
saat proses belajar mengajar di dalam suatu kelas. Dalam pelaksanaan
tindakkan ini, terdiri dari 3 langkah seperti dalam perencanaan, yaitu
apresepsi, langkah kegiatan inti, dan langkah penutup.
Apresepsi;
guru diminta untuk memberikan materi yang akan diajarkan menurut silabus
yang ada. Pada awalnya guru akan mengarahkan siswanya untuk dapat
memahami tugas yang akan dikerjakan. Selain itu, guru perlu memberikan
berbagai gambaran sekilas tentang materi, agar siswa mempunyai pandangan
yang global untuk menyelesaikan tugas.
Langkah kegiatan; siswa
akan mempelajari materi (guru memberikan teks) dengan media buku komik
dengan cara berkelompok yang akhirnya siswa dapat memahami semua materi.
Apabila siswa mengalami kejanggalam dalam arti atau bahasa, guru akan
membantu dan tidak menutup kemungkinan bagi siswa untuk memanfaatkan
kamus Bahasa Inggris. Kemudian guru memberi tugas berupa latihan
soal-soal yang harus diselesaikan dengan cara diskusi dan presentasi.
Langkah penutup; setelah penerapan media buku komik, siswa diharapkan dapat memahami teks.
c. Observasi dan Evaluasi
Observasi adalah penilaian yang dilakukan melalui pengamatan terhadap
siswa selama pembelajaran berlangsung dan/atau di luar kegiatan
pembelajaran. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data kualitatif dan
kuantitatif sesuai dengan kompetensi yang dinilai, dan dapat dilakukan
baik secara formal maupun informal.
Observasi ini dilakukan untuk
melihat apakah semua rencana yang telah dibuat dengan baik tidak ada
penyimpangan-penyimpangan yang dapat memberikan hasil yang kurang
maksimal dalam perbaikan pembelajaran memahami bacaan (reading
comprehension) melalui media buku komik. Yang diamati adalah kelas X SMA
Negeri Xxxxxxx. Observasi dilakukan oleh teman sejawat dalam satu tim
dan juga dilakukan foto dokumentasi. Pada akhir siklus diakhiri dengan
tes. Berdasarkan hasil obsevasi, hasil wawancara dan hasil tes, maka
tahap berikutnya dapat dilaksanakan.
d. Refleksi
Peneliti
mendiskusikan hasil evaluasi siklus dengan kolaborator dan memperbaiki
pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus
berikutnya
(b) Siklus II
Siklus II direncanakan dalam 2 kali pertemuan dan masing-masing pertemuan 2 jam pelajaran (2x45 menit).
a. Perencanaan Tindakan
Secara prosedural rencana tindakan ini meliputi:
• Menyiapkan media buku komik yang diunduh dari internet www.readingwithpictures dengan tema Amelia’s Rules.
• Menyusun RPP dengan materi teks naratif yang direncanakan dalam 2 kali pertemuan
• Menyiapkan materi evaluasi dalam bentuk worksheet yang akan dikerjakan oleh siswa.
• Menyusun instrumen penelitian berupa tes, pedoman observasi untuk siswa, pedoman observasi untuk guru, pedoman wawancara.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan kelas merupakan suatu kegiatan yang terjadi pada
saat proses belajar mengajar di dalam suatu kelas. Dalam pelaksanaan
tindakkan ini, terdiri dari 3 langkah seperti dalam perencanaan, yaitu
apresepsi, langkah kegiatan inti, dan langkah penutup.
Apresepsi;
guru diminta untuk memberikan materi yang akan diajarkan menurut silabus
yang ada. Pada awalnya guru akan mengarahkan siswanya untuk dapat
memahami tugas yang akan dikerjakan. Selain itu, guru perlu memberikan
berbagai gambaran sekilas tentang materi, agar siswa mempunyai pandangan
yang global untuk menyelesaikan tugas.
Langkah kegiatan; siswa
akan mempelajari materi (guru memberikan teks) dengan media buku komik
dengan cara berkelompok yang akhirnya siswa dapat memahami semua materi.
Apabila siswa mengalami kejanggalam dalam arti atau bahasa, guru akan
membantu dan tidak menutup kemungkinan bagi siswa untuk memanfaatkan
kamus Bahasa Inggris. Kemudian guru memberi tugas berupa latihan
soal-soal yang harus diselesaikan dengan cara diskusi dan presentasi.
Langkah penutup; setelah penerapan media buku komik, siswa diharapkan dapat memahami teks.
c. Observasi dan Evaluasi
Observasi dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Fokus
pemantauan adalah proses penggunaan media buku komik dan pengaruhnya
terhadap motivasi dan kemampuan membaca pemahaman siswa.
d. Refleksi
Hasil pemantauan dan evaluasi dianalisis untuk diperoleh gambaran
bagaimana dampak penelitian tindakan kelas dengan penerapan metode
investigasi kelompok terhadap kemampuan membaca pemahaman teks
discussion siswa. Hasil analisis yang diperoleh merupakan refleksi dari
apa yang telah terjadi selama penerapan tindakan pada siklus 2.
Permasalahan pada siklus 2 digunakan sebagai tindakan akhir penelitian.
Secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar. 3.1. Bagan Prosedur Penelitian
( C) Indikator Keberhasilan
Indicator keberhasilan dalam penelitian ini adalah:
1) Apabila rata-rata kelas mencapai nilai KKM yaitu 75.
2) Apabila 80 % siswa memenuhi nilai KKM Bahasa Inggris yaitu 75.
J. JADWAL PENELITIAN
Jadwal penelitian dirancang dalam bentuk bar-chart berikut ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar