"KESULITAN KARYA ILMIAH ANDA adalah INSPIRASI KAMI"

Sabtu, 29 Juni 2013

Contoh USULAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS


A. JUDUL PENELITIAN
Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman (Reading Comperehension) Teks Naratif pada Pelajaran Bahasa Inggris Melalui Media Buku Komik pada Siswa Kelas X Semester 2 Tahun 2012/ 2013

B. BIDANG KAJIAN
Bahasa Inggris

C. PENDAHULUAN
Salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa adalah keterampilan membaca pemahaman (reading comprehension). Sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMA, maka siswa diharapkan mampu menguasai 4 keterampilan berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis (Kurikulum Bahasa Inggris SMA Tahun 2006).
Namun, memahami teks bahasa Inggris yang sesuai dengan budaya Inggris tentu tidak mudah bagi siswa karena secara universal ada perbedaan pola pikir antar bangsa. Pembaca harus memahami konteks budaya dan konteks sosial dari pengguna bahasa tersebut sebagai latar belakangnya. Dalam hal ini, konteks budaya Inggris melahirkan berbagai macam jenis teks atau genre Inggris dengan berbagai macam tujuan komunikasi. Oleh karena itu, mulai tahun 2004, pendidikan bahasa Inggris di Indonesia didasarkan pada berbagai macam genre atau jenis teks bahasa Inggris yang disesuaikan dengan jenjang pendidikan (Fauziati, 2009: 208). Salah satu jenis teks yang yang harus dikuasai oleh siswa kelas X semester 2 adalah teks naratif. Teks ini sangat berguna untuk menceritakan suatu kejadian atau kisah imajinatif.
Permasalahan rendahnya motivasi belajar dan kemampuan membaca pemahaman (reading comprehension) pada pembelajaran Bahasa Inggris terjadi pada siswa kelas X SMA Negeri Xxxxxxx. Hal ini ditunjukkan dengan pencapaian nilai rata-rata kelas Bahasa Inggris pada kompetensi reading comprehension yang rendah. Banyak siswa yang memperoleh nilai reading comprehension Bahasa Inggris di bawah 65, tidak sesuai yang diharapkan oleh guru. Berdasarkan hasil pengamatan, indikator rendahnya kemampuan membaca pemahaman siswa adalah bahwa seringkali siswa tidak memahami isi bacaan yang mereka hadapi dan tidak mampu menjawab pertanyaan terkait dengan materi bacaan. Selain itu, rendahnya motivasi belajar siswa dapat dilihat pada saat siswa menerima materi pelajaran. Hal ini ditunjukkkan dengan sikap siswa yang cenderung ramai sendiri, mengobrol dengan teman, ada beberapa siswa yang mengerjakan PR pelajaran lain dan kurang memperhatikan pembelajaran yang sedang berlangsung. Bila siswa diberi latihan soal yang terkait materi bacaan, siswa tidak mengerjakan soal tersebut dan tidak aktif belajar untuk mencari penyelesaian dari soal tersebut. Siswa lebih senang menunggu guru menyelesaikan soal tersebut.
Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara informal dengan beberapa siswa, rendahnya motivasi dan kemampuan membaca pemahaman (reading comprehension) pada mata pelajaran Bahasa Inggris disebabkan faktor dari siswa dan guru. Faktor yang berasal dari siswa antara lain: 1) siswa kurang suka membaca terutama bacaan dengan teks berbahasa Inggris, 2) siswa beranggapan bahwa memahami teks berbahasa Inggris itu sulit. Faktor dari guru antara lain: 1) penggunaan metode ceramah sehingga siswa merasa bosan, dan 2) suasana pembelajaran dalam kelas yang tidak mendukung siswa berpartisipasi secara aktif.
Dari uraian diatas menunjukkan bahwa dalam pembelajaran materi teks naratif siswa mengalami kesulitan belajar sehingga prestasi belajar kurang baik. Metode dan strategi pembelajaran yang diterapkan guru dalam pembelajaran materi teks naratif belum efektif. Berdasarkan fakta tersebut perlu diterapkan metode dan strategi pembelajaran yang tepat yang mampu menjelaskan, memotivasi anak untuk belajar sungguh-sungguh bahkan mampu menarik hati dan menyenangkan anak sehingga siswa paham betul tentang pokok bahasan ini . Dengan kata lain perlu diterapkan metode yang lebih baik yang dapat mempermudah siswa untuk memahami dan menguasai pembelajaran materi teks naratif. Pada penelitian ini, penulis berhipotesis bahwa metode pembelajaran dengan menggunakan media berupa buku komik tepat kalau dipakai dalam pembelajaran ini.

Komik adalah media komunikasi visual dan lebih daripada sekedar cerita bergambar yang ringan dan menghibur. Sebagai media komunikasi visual, komik dapat diterapkan sebagai alat bantu pendidikan dan mampu menyampaikan informasi secara efektif dan efisien (www.reading withpictures). Penggunaan media buku komik yang menarik dapat meningkatkan motivasi siswa sehingga diharapkan dapat meningkatkan membaca pemahaman (reading comprehension). Dengan menerapkan media buku komik ini, pembelajaran tidak hanya terpusat pada guru tetapi siswa bisa lebih aktif dalam pembelajaran. Selain itu, proses pembelajaran juga dapat berjalan dengan lebih menyenangkan.
Berdasarkan pada permasalahan tersebut akan dilaksanakan penelitian tindakan kelas pada pembelajaran Bahasa Inggris dengan memanfaatkan media buku komik. Dengan pembelajaran dengan memanfaatkan media buku komik ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dalam mengatasi rendahnya keaktifan belajar dan kemampuan membaca pemahaman oleh siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris.

D. PERUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHANNYA
1. Perumusan Masalah
Apakah melalui penggunaan media buku komik dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman (reading comprehension) teks naratif siswa kelas X SMA Negeri Xxxxxxx Tahun Pelajaran 2012/2013?

2. Pemecahan Masalah
Untuk memecahkan masalah yang dirumuskan akan dilakukan kegiatan sebagai berikut:
Untuk memecahkan masalah pembelajaran akan digunakan media buku komik. Langkah berikutnya peneliti membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 5 hingga 6 siswa dengan karakteristik yang heterogen. Pembagian kelompok dapat juga didasarkan atas kesenangan berteman atau kesamaan minat terhadap suatu topik tertentu.
Untuk menanamkan materi teks naratif para siswa diberikan pertanyaan-pertanyaan kognitif yang membantu siswa memahami materi, kemudian siswa mengikuti diskusi terhadap tema yang ada di dalam teks, kemudian menyiapkan dan menyajikan suatu laporan di depan kelas secara keseluruhan.

E. TUJUAN PENELITIAN
Untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman (reading comprehension) teks naratif siswa kelas X SMA Negeri Xxxxxxx Tahun Pelajaran 2012/2013 melalui penggunaan media buku komik.

F. MANFAAT HASIL PENELITIAN
1. Manfaat bagi siswa
a. Meningkatnya kemampuan membaca pemahaman (reading comprehension) teks naratif siswa kelas X SMA Negeri Xxxxxxx Tahun Pelajaran 2012/2013.
b. Siswa dapat mengikuti pembelajaran Bahasa Inggris dengan semangat karena tidak hanya menggunakan metode ceramah yang monoton tetapi juga menggunakan media belajar buku komik yang menarik.
2. Manfat bagi peneliti
a. Melalui penggunaan media buku komik dapat meningkatkan motivasi belajar Bahasa Inggris dan kemampuan membaca pemahaman (reading comprehension) teks naratif siswa kelas X SMA Negeri Xxxxxxx Tahun Pelajaran 2012/2013.
b. Membantu guru menyelesaikan madsalah-masalah dalam pembelajaran.
c. Timbulnya idea atau kreatif guru untuk mengembangkan berbagai materi dalam pembelajaran Bahasa Inggris.
d. Meningkatnya kemampuan guru dalam mengembangkan pembelajaran dengan pendekatan ketrampilan proses.
3. Manfaat bagi teman sejawat
Memberikan pengetahuan tentang media buku komik dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah sehingga dapat dijadikan pedoman dalam memberikan variasi mengajar.
4. Manfaat bagi sekolah
Memberikan pengetahuan umum tentang media buku komik dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah sehingga dapat dijadikan pedoman mengajar bagi guru lain.
5. Manfaat bagi perpustakaan
Menambah khasanah perpustakaan sekolah tentang upaya meningkatkan motivasi dan kemampuan membaca pemahaman (reading comprehension) teks naratif melalui penggunaan media buku komik.

G. KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
1. Kajian Pustaka
Penelitian untuk meningkatkan hasil belajar telah banyak dilakukan. Salah satu diantaranya adalah oleh Joyce Bell (2008) berjudul “Reading between Texts: Thai Postgraduate Students’ Intertextual Framing and Metacognition Use in Reading”. Penelitian ini menyatakan terdapat perubahan yang signifikan menuju terciptanya lingkungan budaya baru pada siswa dalam menginterpretasi dan mengevaluasi soal-soal yang terkait dengan pemahaman bacaan.
Penelitian kedua dilaksanakan oleh Nelly Fernandez de Morgado (2009) with “Extensive Reading: Students’ Performance and Perception“. Penelitian ini menggunakan data kuantitatif dan kualitatif terhadap mahasiswa Universitas Venezuela. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan membaca pemahaman mahasiswa yang mengikuti program extensive reading sama dengan mahasiswa yang tidak mengikuti program tersebut. Akan tetapi program tersebut membantu mahasiswa dalam meperluas penguasaan kosakata, membantu dalam keterampilan membaca dan membangun rasa percaya diri.
Reading Strategies: Adaptations to Meet the Needs of Secondary English Language Learners with Learning Disabilities adalah penelitian yang dilaksanakan oleh Tiece M. Ruffin in 2009. Makalah ini menyoroti strategi membaca yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada pembelajar bahasa pada level lanjutan (secondary) dengan kesulitan belajar. Proses adaptasi sangt dianjurkan sehingga strategi yang digunakan dapat lebih sesuai untuk populasi yang unik dan butuh perlakuan khusus ini.
Penelitian keempat yaitu oleh Ran Hu’s (2009) “English Reading Instruction in Elementary School in China” yang melaporkan bahwa tujuh aspek pengetahuan yang terdapat pada awal instruksi membaca telah terpenuhi antara lain kesadaran fonemik, fonik, kefasihan, kosakata, pemahaman, tata bahasa, dan pengetahuan latar belakan budaya.
Penelitian kelima dilaksanakan oleh Berta Leiva de Izquierdo’s (2009) berjudul “Effectiveness of Blogging to Practice Reading at a Freshman EFL Program ”. tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi efektivitas blogs untuk meningkatkan praktik membaca terhadap para pembelajar baru di sebuah universitas sehingga kemampuan pemahaman bacaan mereka dapat meningkat. Materi dan aktivitas penelitian dilaksanakan pada tiga kelas pada tahun pelajaran 2007-2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa blog sangat efektif dalam mengembangkan proses pembelajaran reading comprehension para mahasiswa.
2. Landasan Teori
a. Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah kekuatan pendorong dan pengarah perbuatan belajar. Pendorong dalam arti pemberi kekuatan yang memungkinkan perbuatan belajar dijalankan. Pengarah dalam arti pemberi tuntunan kepada perbuatan belajar kearah tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan belajar, sebagaimana telah dikemukakan di depan, adalah penguasaan sesuatu kompetensi baru untuk mengatasi masalah.
b. Kemampuan Membaca Pemahaman (Reading Comprehension) Teks Naratif
Burns (1999: 4) mengemukakan bahwa membaca merupakan proses yang kompleks. Dalam membaca, pembaca harus harus mampu menangkap sejumlah simbol tertulis yang dibaca dan menginterpretasikan simbol-simbol atau kata-kata yang dibaca, memahami alur berpikir dan bentuk-bentuk gramatikal tulisan, menghubungkan pengalaman yang telah mereka peroleh sebelumnya untuk memahami makna kata-kata yang ia baca, mengingat apa yang telah mereka baca dan menghubungkannya dengan ide-ide yang terdapat dalam bacaan dan kenyataan yang ada, membuat kesimpulan dan penilaian terhadap materi yang dibaca, serta menghubungkan minat dan sikap yang mempengaruhi keberhasilan membacanya
c. Media Buku Komik
Dalam pengertian teknologi pendidikan, media atau bahan sebagai sumber belajar merupakkan komponen dari system instruksional disamping pesan, orang, teknik latar dan peralatan. Pengertian media ini masih sering dikacaukan dengan peralatan.Media atau bahan adalah seperangkat lunak yang berisi pesan atau informasi pendidikan yang biasanya disajikan dengan mempergunakan peralatan. Sedangkan peralatan keras atau hardware merupakan sarana untuk dapat menampilkan pesan yang terkandung pada media tersebut (AECT, 1977) dalam Sadiman, dkk (1993:19).
Dalam buku Understanding Comics (1993) Scott McCloud mendefinisikan seni sekuensial dan komik sebagai “juxtaposed pictorial and other images in deliberate sequence, intended to convey information and/or to produce an aesthetic response in the viewer” (McCloud dalam http://www.fumetti.org/goria/scrivere/002.htm).
Komik merupakan bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Biasanya, komik dicetak di atas kertas dan dilengkapi dengan teks. Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip dalam koran, dimuat dalam majalah, hingga berbentuk buku tersendiri.
Komik sebagai media berperan sebagai alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan pembelajaran. Dalam konteks ini pembelajaran menunjuk pada sebuah proses komunikasi antara pemelajar dan sumber belajar (dalam hal ini komik pembelajaran). Komunikasi belajar akan berjalan dengan maksimal jika pesan pembelajaran disampaikan secarajelas, runtut, dan menarik (http://rizcafitria.wordpress.com/2010/07/05/komik-sebagai-media-pembelajaran/).
Dalam mendesain dan mengembangkan komik pembelajaran, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan. Hal-hal yang menjadi prinsip dalam sub kawasan desain pesan, yaitu perhatian, persepsi, dan daya serap pemelajar, yang mengatur penjabaran bentuk fisik dari pesan agar terjadi komunikasi antara pengirim (pembuat komik pembelajaran) dan penerima (pemelajar yang membaca komik pembelajaran). Sehingga pesan yang hendak disampaikan dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan tersebut, serta mempertimbangkan persepsi-persepsi yang mungkin timbul dalam benak penerima pesan.

H. HIPOTESIS
H1: Diduga melalui penggunaan media buku komik dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman (reading comprehension) teks naratif siswa kelas X SMA Negeri Xxxxxxx Tahun Pelajaran 2012/2013.
H2: Diduga melalui penggunaan media buku komik tidak dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman (reading comprehension) teks naratif siswa kelas X SMA Negeri Xxxxxxx Tahun Pelajaran 2012/2013.

I. RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN
1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kelas X SMA Negeri Xxxxxxx Tahun Pelajaran 2012/2013. Peneliti melihat adanya indikasi menurunnya kemampuan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas X, maka peneliti memutuskan mengadakan penelitian tindakan kelas.
Jangka waktu penelitian adalah 6 bulan, mulai bulan Januari 2013 sampai dengan bulan Juni 2013, yaitu pada saat pelaksanaan kompetensi dasar teks naratif. Hal ini dilakukan agar tidak terkendala selama proses penelitian dan untuk melakuakn perbaikan pada metode dan proses pembelajaran.
2. Subjek dan Informan Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri Xxxxxxx tahun pelajaran 2012/2013, banyaknya siswa adalah 30 siswa. Informan penelitian adalah rekan sejawat peneliti selaku guru kolaborator, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan di sekolah.
3. Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian dilaksanakan di kelas X SMA Negeri Xxxxxxx Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan subjek penelitian adalah siswa kelas X sebanyak 30 siswa. Dipilihnya kelas X sebagai subjek penelitian adalah karena X merupakan kelas unggulan di SMA Negeri Xxxxxxx, tetapi meskipun demikian, prestasi belajar terutama pada kemampuan membaca pemahaman Bahasa Inggris masih jauh dari hasil yang diharapkan. Penelitian ini direncanakan dalam 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, refleksi.
(1) Siklus I
Siklus I direncanakan dalam 2 kali pertemuan dan masing-masing pertemuan 2 jam pelajaran (2x45 menit).
a. Perencanaan Tindakan
Secara prosedural rencana tindakan ini meliputi:
• Menyiapkan media buku komik yang diunduh dari internet www.readingwithpictures dengan tema Amelia’s Rules.
• Menyusun RPP dengan materi teks naratif yang direncanakan dalam 2 kali pertemuan
• Menyiapkan materi evaluasi dalam bentuk worksheet yang akan dikerjakan oleh siswa.
• Menyiapkan tempat untuk pelaksanaan pengerjaan
• Menyusun format evaluasi guna mengetahui hasil pekerjaan siswa
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan kelas merupakan suatu kegiatan yang terjadi pada saat proses belajar mengajar di dalam suatu kelas. Dalam pelaksanaan tindakkan ini, terdiri dari 3 langkah seperti dalam perencanaan, yaitu apresepsi, langkah kegiatan inti, dan langkah penutup.
Apresepsi; guru diminta untuk memberikan materi yang akan diajarkan menurut silabus yang ada. Pada awalnya guru akan mengarahkan siswanya untuk dapat memahami tugas yang akan dikerjakan. Selain itu, guru perlu memberikan berbagai gambaran sekilas tentang materi, agar siswa mempunyai pandangan yang global untuk menyelesaikan tugas.
Langkah kegiatan; siswa akan mempelajari materi (guru memberikan teks) dengan media buku komik dengan cara berkelompok yang akhirnya siswa dapat memahami semua materi. Apabila siswa mengalami kejanggalam dalam arti atau bahasa, guru akan membantu dan tidak menutup kemungkinan bagi siswa untuk memanfaatkan kamus Bahasa Inggris. Kemudian guru memberi tugas berupa latihan soal-soal yang harus diselesaikan dengan cara diskusi dan presentasi.
Langkah penutup; setelah penerapan media buku komik, siswa diharapkan dapat memahami teks.
c. Observasi dan Evaluasi
Observasi adalah penilaian yang dilakukan melalui pengamatan terhadap siswa selama pembelajaran berlangsung dan/atau di luar kegiatan pembelajaran. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif sesuai dengan kompetensi yang dinilai, dan dapat dilakukan baik secara formal maupun informal.
Observasi ini dilakukan untuk melihat apakah semua rencana yang telah dibuat dengan baik tidak ada penyimpangan-penyimpangan yang dapat memberikan hasil yang kurang maksimal dalam perbaikan pembelajaran memahami bacaan (reading comprehension) melalui media buku komik. Yang diamati adalah kelas X SMA Negeri Xxxxxxx. Observasi dilakukan oleh teman sejawat dalam satu tim dan juga dilakukan foto dokumentasi. Pada akhir siklus diakhiri dengan tes. Berdasarkan hasil obsevasi, hasil wawancara dan hasil tes, maka tahap berikutnya dapat dilaksanakan.
d. Refleksi
Peneliti mendiskusikan hasil evaluasi siklus dengan kolaborator dan memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus berikutnya
(b) Siklus II
Siklus II direncanakan dalam 2 kali pertemuan dan masing-masing pertemuan 2 jam pelajaran (2x45 menit).
a. Perencanaan Tindakan
Secara prosedural rencana tindakan ini meliputi:
• Menyiapkan media buku komik yang diunduh dari internet www.readingwithpictures dengan tema Amelia’s Rules.
• Menyusun RPP dengan materi teks naratif yang direncanakan dalam 2 kali pertemuan
• Menyiapkan materi evaluasi dalam bentuk worksheet yang akan dikerjakan oleh siswa.
• Menyusun instrumen penelitian berupa tes, pedoman observasi untuk siswa, pedoman observasi untuk guru, pedoman wawancara.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan kelas merupakan suatu kegiatan yang terjadi pada saat proses belajar mengajar di dalam suatu kelas. Dalam pelaksanaan tindakkan ini, terdiri dari 3 langkah seperti dalam perencanaan, yaitu apresepsi, langkah kegiatan inti, dan langkah penutup.
Apresepsi; guru diminta untuk memberikan materi yang akan diajarkan menurut silabus yang ada. Pada awalnya guru akan mengarahkan siswanya untuk dapat memahami tugas yang akan dikerjakan. Selain itu, guru perlu memberikan berbagai gambaran sekilas tentang materi, agar siswa mempunyai pandangan yang global untuk menyelesaikan tugas.
Langkah kegiatan; siswa akan mempelajari materi (guru memberikan teks) dengan media buku komik dengan cara berkelompok yang akhirnya siswa dapat memahami semua materi. Apabila siswa mengalami kejanggalam dalam arti atau bahasa, guru akan membantu dan tidak menutup kemungkinan bagi siswa untuk memanfaatkan kamus Bahasa Inggris. Kemudian guru memberi tugas berupa latihan soal-soal yang harus diselesaikan dengan cara diskusi dan presentasi.
Langkah penutup; setelah penerapan media buku komik, siswa diharapkan dapat memahami teks.
c. Observasi dan Evaluasi
Observasi dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Fokus pemantauan adalah proses penggunaan media buku komik dan pengaruhnya terhadap motivasi dan kemampuan membaca pemahaman siswa.
d. Refleksi
Hasil pemantauan dan evaluasi dianalisis untuk diperoleh gambaran bagaimana dampak penelitian tindakan kelas dengan penerapan metode investigasi kelompok terhadap kemampuan membaca pemahaman teks discussion siswa. Hasil analisis yang diperoleh merupakan refleksi dari apa yang telah terjadi selama penerapan tindakan pada siklus 2. Permasalahan pada siklus 2 digunakan sebagai tindakan akhir penelitian. Secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar. 3.1. Bagan Prosedur Penelitian

( C) Indikator Keberhasilan
Indicator keberhasilan dalam penelitian ini adalah:
1) Apabila rata-rata kelas mencapai nilai KKM yaitu 75.
2) Apabila 80 % siswa memenuhi nilai KKM Bahasa Inggris yaitu 75.

J. JADWAL PENELITIAN
Jadwal penelitian dirancang dalam bentuk bar-chart berikut ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar